"hobby to income"

selamat datang di blog ini semoga sajiannya bermanfaat,,, saran dan kritik sangat diharapkan!!!

Sabtu, 26 Mei 2012

gambar budidaya pepaya kalipornia

kami salin dari prima agro
Perendamaan biji/benih pepaya california
Tanggal 12 Maret 2012: Proses perendamaan biji/benih pepaya california dengan air panas di campur air biasa

Perendamaan biji/benih pepaya california

Perendamaan biji/benih pepaya california
Perendamaan biji/benih pepaya california, rendam dilakukan selama 2 (dua) hari 2 (dua) malam

Tanggal 14 Maret 2012

biji pepaya california Setelah perendaman 2 hari 2 malam
Biji pepaya california Setelah dilakukan perendaman 2 hari 2 malam ditiriskan lalu dibungkus dengan kain untuk selanjutnya dikubur dalam tanah.

Benih pepaya california dibungkus dengan kain
Benih pepaya california dibungkus dengan kain siap untuk dikubur dalam tanah

Tanggal: 15 Maret 2012

Penguburan biji/benih pepaya california
Proses Penguburan biji/benih pepaya california

Tanggal: 23 Maret 2012

Benih pepaya california 7 hari setelah dikubur
Benih pepaya california 7 (tujuh)  hari setelah dikubur telah menjadi kecambah

Meletakan bibit pepaya california ke tray pembibitan
Meletakan bibit pepaya california ke tray pembibitan
Benih yang telah menjadi kecambah ditelakan di tray pembibitan
Benih yang telah menjadi kecambah ditelakan di tray pembibitan

Tanggal: 29 Maret 2012

Benih sudah menjadi  kecambah tumbuh besar akan menjadi bibit pepaya california
Benih sudah menjadi kecambah tumbuh besar akan menjadi bibit pepaya california
bibit siap dipindahkan dalam polybag besar
bibit pepaya california siap dipindahkan dalam polybag besar

Tanggal 04 April 2012

Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm.

Pemindahan bibit ke polybag Besar
Pemindahan bibit ke polybag Besar
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Pemindahan bibit ke Polybag Besar ukura 10 x 12 cm
Bibit usia 14 hari
Bibit usia 14 hari
Bibit usia 16 hari
Bibit usia 16 hari
Bibit usia 19 hari
Bibit usia 19 hari
Bibit usia 22 hari
Bibit usia 22 hari
Bibit usia 22 hari
Bibit usia 22 hari
Bibit usia 22 hari
Tahap berikutnya saya harus mempersiapkan wadah untuk meletakkan bibit pepaya berupa peti yg terbuat dari kayu yang harus kokoh karena akan disusun dalam kendaraan pengankut (truk). Disamping itu harus bisa menahan guncangan di dalam perjalanan. Juga harus dapat dengan mudah untuk melakukan penyiraman selama perjalanan dari Bogor menuju Bangka Belitung yang diperkirakan menempuh perjalanan 2 hari 2 malam.

Tanggal 30 April 2012

Memasukan bibit ke dalam peti untuk memudahkan penumpukan dalam mobil sehingga akan aman dalam perjalanan yang akan ditempuh cukup jauh dan lama dan memudahkan dalam perawatan selama perjalanan khususnya penyiraman.
meletakkan bibit pepaya kedalam peti kayu
meletakkan bibit pepaya kedalam peti kayu

 Tanggal 1 Mei 2012

bibit pepaya siap diangkut ke dalam truk
bibit pepaya siap diangkut ke dalam truk
semoga bermanfaat!!!!

Jumat, 25 Mei 2012

cara mengembangbiakan, budidaya Cacing Sutra

Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutra

Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra dikenal memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi , sehingga mampu mempercepat pertumbuhan pada ikan. sayangnya saat ini pasokan cacing sutra sangat minim karena mengandalkan tangkapan dari alam dan sangat tergantung musim . para peternak ikan banyak yang melakukan Budidaya cacing sutra   ,namun hanya untuk konsumsi sendiri, sehingga peluang usaha budidaya cacing sutra lumayan bagus. Ada satu cara unik dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu dengan memanfaatkan limbah organik dari kolam lele konsumsi.
HABITAT
Cacing sutra hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm.
air memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup cacing ini. Nah parameter optimalnya  ialah:
• pH : 5,5 -8,0
• DO (oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
• Suhu : 25 – 28 C
• Amoniak : <3,6
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi 2 sebelum menetas.
campuran  bahan organik untuk cacing sutra yang baik adalah antara lumpur , dedak (bekatul) dan kotoran ayam .
Teknik budidaya cacing sutra:
* Persiapan Bibit
Bibit bisa diambil dari alam atau beli di toko ikan hias.
Sebaiknya bibit cacing di karantina dulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.
* Persiapan Media
kubangan lumpur dibuat dengan ukuran 1 x 2 meter sebagai media perkembangan yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap kubangan dibuat petakan – petakan kecil ukuran 20 x 20 cm, tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.
* Pemupukan
Lahan di pupuk dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2, atau dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2  .
Cara bikin pupuknya :
• Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam.
• Siapkan bakteri EM4 untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan.
• Aktifin dulu bakterinya. caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air trus diemin kurang lebih 2 jam.
• Campurkan cairan tadi ke dalam 10kg tokai yang udah di jemur tadi, aduk hingga rata.
• Trus masukin ke dalam wadah yang ditutup rapat selama 5 hari
* Fermentasi
Lahan direndam selama 3-4 hari dengan air setinggi 5 cm .
* Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
* Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. karena harga jualnya yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang. namun sayangnya, sedikit orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut ini langkah2 yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.

Senin, 21 Mei 2012

azolla pakan alternatif lele

Pakan Lele yang murah dari Azolla

Pemberian azolla sebagai cemilan pakan dalam bentuk kering

Hasil analisa dan percobaan yang ada di lapang terkait dengan azolla. Pemberian azolla kepada ikan-ikan lele sebaiknnya dalam bentuk kering, jangan diberikan dalam bentuk basah. Hal ini penting dilakukan mengingat kadar air yang tinggi pada azolla yang jika dimakan ikan lele hanya akan mengeyangkan saja tetapi azolla yang dimakan proteinnya rendah. Alhasil ikan lele justru akan mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Mengapa hal ini bisa terjadi?? karena azolla yang basah dengan kandungan protein rendah jika dimakan oleh ikan, maka ikan akan merasa kenyang dengan cepat dan lama untuk lapar.Hal ini karena adanya serat seperti mekanisme kita jika memakan sayuran. Sehingga pakan pelet yang kita berikan justru akan sedikit dimakan oleh ikan lele.
Kemudian pemberian azolla secara terus menerus juga kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Walaupun ikan akan sehat tapi terkait dengan tinggkat perkembangan justru akan memperlambat.

Mengapa hal ini bisa terjadi?? pemberian azolla secara terus menerus dalam keadaan basah menyebabkan ikan lele setiap saat akan terpenuhi kebutuhan pakannya. Saat ikan lele lapar sedikit saja maka azolla akan dimakan sedikit demi sedikit. Dan kita tau azolla basah kandungan proteinnya rendah. Jika ikan lele sudah kenyang hanya dari azolla. Sehingga jika kita memberikan pakan pelet dengan protein tinggi, alhasil pakan pelet kita tidak dimakan. Namun jika kita tangkap dan kita seser ikan kita. Kita akan mendapatkan ikan lele dengan perut yang gendut tapi miskin protein.



Sehingga kami simpulkan pemberian azolla dalam bentuk basah kurang baik untuk pertumbuhan,sebaiknya diberikan dalam bentuk kering dengan protein yang tinggi. Namun diberikan ke dalam kolam klinik untuk menampung ikan yang sakit justru bisa sebagai diet yang baik untuk ikan lele. Ikan yang sakit memerlukan hijauan untuk memulihkan pencernaannya. Disinilah peran azolla sebagai pakan ikan yang sedang sakit.

Kesimpulan selanjutnya yaitu pemberian azolla baiknya dilakukan sebelum lele masuk atau perlakuan air kolam ikan selama 3-4 hari. Tujuannya yaitu untuk menetralkan air kolam ikan, menyerap polutan, dan menciptakan pakan alami didalam kolam. Setelah 4 hari dan dirasa air kolam sudah siap, angkat azolla dan pindahkan ke kolam lain, barulah ikan lele kita masukkan ke dalam kolam bekas azolla.

Semoga Informasi Ini Bisa Bermanfaat

Minggu, 20 Mei 2012

pembenihan lele di kolam terpal

Ikan lele (Clarias.sp) termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak banyak pelaku bisnis perikanan yang memilih ikan lele sebagai komoditas budidayanya. ikan-lele-2
Lele termasuk ikan yang mudah untuk beradaptasi sehingga ikan ini bisa dipelihara di berbagai media pemeliharan, salah satunya di kolam terpal. Kolam terpal adalah kolam yang dasar maupun sisi dindingnya di buat dari terpal. Dari mulai proses pemijahan sampai pembesaran ikan lele bisa dilakukan pada kolam terpal.

Untuk melakukan pemijahan ikan lele dikolam terpal ada beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain:
- Kolam
Kolam yang harus disiapkan yaitu kolam pemijahan dan kolam penetasan telur. Untuk kolam pemijahan bisa bisa menggunakan kolam terpal dengan ukuran panjang 3 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi kolam 50 centimeter yang di isi air dengan ketinggian 20 – 25 cm. Untuk kolam penetasan bisa menggunakan kolam bekas pemijahan atau kolam lain yang di lengkapi dengan pelindung dari hujan dan sinar matahari yang bisa di buka tutup sesuai kebutuhan.
- Kakaban
Kakaban berfungsi untuk menempelnya telur lele
- Seleksi Induk
1. Ciri-ciri induk lele jantan:
- Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.
- Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
- Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
- Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
- Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina.
- Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa-mani).
- Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.
2. Ciri-ciri induk lele betina
- Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
- Warna kulit dada agak terang.
- Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
- Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
- Perutnya lebih gembung dan lunak.
- Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).
Proses Pemijahan
1. Masukan induk lele jantan dan betina yang sudah terpilih ke kolam pemijahan. Biasanya induk lele yang siap mijah akan saling berdekatan,usahakan kondisi disekitar kolam pemijahan tenang agar lele tidak stress.
2. Masukan kakaban ke dalam kolam pemijahan, atur kakaban sedemikian rupa sehingga kakaban tetap berada di dasar kolam selama proses pemijahan.
3. Tutup kolam pemijahan, tujuannya untuk mencegah lele loncat dari kolam pemijahan.
4. Pemijahan biasanya akan berlangsung malam hari sekitar pukul 10 malam dan akan berakhir menjelang pagi.
5. Keesokan harinya telur akan terlihat menempel pada kakaban, telur yang terbuahi akan terlihat putih kekuning kuningan (cerah)
6. Kakaban di angkat untuk memudahkan mengambil induk yang sudah dipijahkan. Jika penetasan telur dilakukan di kolam bekas pemijahan kakaban di susun kembali usahakan semua telur terendam oleh air. Jika menggunakan kolam lain untuk menetaskan maka kakaban dimasukan ke kolam penetasan.
7. Dalam rentang waktu 20-24 jam telur lele akan menetas menjadi larva, akan tetapi larva lele masih lemah biasa masih berada pada kakaban. Keesokan harinya setelah lele menetas baru larva lele meninggalkan kakaban, biasanya larva lele akan berkumpul di pojok dasar kolam, segera kakaban diangkat karena apabila kakaban tidak segera diangkat telur yang tidak menetas akan membusuk dan mencemari kolam
8. Larva lele mulai diberi makanan setelah 3 hari menetas. Pakan yang di berikan yaitu cacing sutra segar. Pemberian cacing sutra dilakukan selama 20 hari, berikan cacing sutra sedikit – sedikit usakan cacing sutra selalu tersedia di kolam agar diperoleh pertumbuhan lele yang baik.
9. Setelah berumur 20 hari lele berukuran 3-4 cm lakukan penyortiran. Kemudian lele dipelihara di kolam pendederan. 

pemijahan gurame

PERSIAPAN PEMIJAHAN IKAN GURAME



 I. PERSIAPAN PEMIJAHAN
Kolam pemijahan dapat berupa kolam tanah atau kolam tembok tetapi dasar kolam diusahakan tetap tanah.  Dasar kolam tanah akan merangsang induk gurami untuk  segera memijah.  Syarat kolam pemijahan yaitu : airnya jernih, tenang dan mengalir kecil sehingga suplai oksigen juga terpenuhi, ada pintu pemasukan dan pengeluaran air dan tidak boleh terlalu banyak mengandung lumpur karena airnya cepat keruh, air yang keruh dapat menutupi permukaan telur, akibatnya akan mempengaruhi keberhasilan penetasan telur.

1.     Persiapan Kolam Pemijahan
Persiapan kolam pemijahan bertujuan untuk menciptakan lingkungan kolam dalam kondisi optimal bagi ikan gurami untuk melakukan pemijahan.  Kolam pemijahan harus dilengkapi dengan saluran pemasukan air dan pengeluaran.  Saluran pemasukan air dibutuhkan untuk mensuplai air baru agar air kolam tetap segar dan ketersediaan oksigen terlarut tetap terjaga.  Aliran air yang masuk ke kolam dapat merangsang ikan untuk memijah.
Ikan Gurami seperti ikan air tawar lainnya juga akan terangsang berpijah bila ada suasana baru dalam kolam, seperti bau ampo yang terbentuk akibat pengeringan tanah kolam kemudian kena air baru.  Hal inilah yang menyebabkan pengeringan dan penjemuran pada dasar kolam pemijahan mutlak dilakukan.  Selain kegiatan pengeringan, pemberian pakan daun talas juga dapat merangsang gurami untuk segera kawin.
Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menyiapkan kolam pemijahan ikan gurami adalah sebagai berikut :
a.    Kolam dikeringkan 3-7 hari, tergantung cuaca dan ketebalan lumpur di kolam.  Tujuan pengeringan kolam yaitu merangsang birahi induk untuk segera kawin, membunuh hama dan penyakit  serta membuang gas-gas yang membahayan ikan (misalnya: amoniak (NH3) dan H2S)
b.    Perbaikan pematang, membersihkan kolam dari semua kotoran yang ada dan masuk ke kolam serta membersihkan rumput liar disekitar pematang
c.    Jika dasar kolam banyak mengandung lumpur segera dikurangi atau dibuang
d.    Setelah pengeringan kolam, dilakukan pengapuran dengan dosis 100gr/m2.  Pemberian kapur selain untuk menaikkan pH tanah juga untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang terdapat di dasar kolam
e.    Kolam pemijahan diisi dengan air bersih, jernih dan memenuhi persyaratan untuk kehidupan dan telur nantinya sedalam 80 cm
f.     Setelah 3-4 hari dari pengisian air kolam, induk sudah dapat dimasukkan ke kolam pemijahan
Apabila sumber air kurang jernih atau keruh, sebaiknya air diendapkan terlebih dahulu dalam bak pengendapan.  Air kolam yang keruh akan menyebabkan telur terselimuti oleh lumpur sehingga telur-telur membusuk dan tidak menetas.  Disamping itu, air yang keruh kita akan kesulitan untuk mengetahui apakah telah terjadi aktifitas pemijahan dan apakah sarang telah berisi telur atau belum.

2.     Mempersiapkan Sarang
Induk gurami membuat sarang terlebih dahulu sebelum melakukan pemijahan. Gurami meletakkan dan menyimpan telurnya didalam sarang.  Di alam, induk gurami jantan membuat sarang yang terbuat dari rumput-rumput kering yang disusun di pojokan kolam.  Agar proses pemijahan gurame dapat berlangsung lebih cepat, pembudidaya perlu menyediakan tempat kerangka sarang (sosog) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bahan sarang (seperti ijuk, sabut kelapa).  Keberadaan bahan sarang tersebut juga merangsang induk cepat untuk memijah.

a.     Kerangka Sarang (Sosog)
Kerangka sarang dapat berupa sosog, ranting-ranting pohon dan bilah bambu yang cukup ditancapkan di pinggir pematang kolam. Pemakaian dengan bilah bambu lebih praktis, hemat biaya, dan induk gurami lebih fleksibel dalam membuat sarang.  Sedangkan sosog adalah anyaman bambu berbentuk kerucut dengan diameter lingkaran mulut sosog antara 25-30 cm dan dalamnya 30-40 cm.  Pemasangan sosog dilakukan di pematang dengan cara tangkainya ditancapkan ke pematang kolam.  Namun ada juga yang memasang sosog di bagian tengah kolam dengan cara memasang tangkai pada pangkal sosog .  Penempatan sosog di bagian tengah kolam bertujuan untuk mengantisipasi induk yang enggan membuat sarang dipinggir kolam, karena kondisi pinggir kolam yang kurang nyaman dan banyak lalu lalang orang.

Gambar 1. Sosog

Pemasangan sosog disarankan sekitar 15-30 cm di bawah permukaan air kolam. Jarak pemasangan antara sosog yang satu dengan lainnya sekitar 2 – 4 m.  Jumlah sosog yang dipasang di kolam pemijahan disesuaikan dengan jumlah induk betina. Satu ekor induk betina biasanya membutuhkan satu sarang untuk meletakkan telurnya.  Namun, semakin banyak kerangka yang dipasang maka akan semakin baik karena induk gurami akan lebih leluasa memilih tempat yang diperkirakan aman dan nyaman untuk meletakkan telurnya.

b.     Bahan Sarang

Bahan sarang untuk pemijahan gurami dapat berupa ijuk, sabut kelapa dan rumput-rumput kering.  Namun , yang paling banyak digunakan adalah ijuk dan sabut kelapa karena lebih praktis, murah, dan mudah didapat.  Pilihlah ijuk yang lembut untuk menghindari pecah atau rusaknya telur akibat gesekan dengan ijuk.  Sebelum digunakan ijuk dan sabut kelapa dicuci hingga bersih dan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur.
Bahan pembuat sarang ini biasanya ditempatkan dipinggir atau di tengah kolam dengan posisi menggantung supaya induk dapat dengan mudah mengambil ijuk atau sabut kelapa.  Agar bisa menggantung, ijuk dan sabut kelapa dijepit secara longgar dengan bilah bambu yang dipasang dipinggiran kolam.  Namun kelemahannya, banyak ijuk yang jatuh ke dasar kolam atau tertimbun lumpur.
Gambar 2. Bahan Sarang

Penempatan bahan sarang yang umum dilakukan pembudidaya yaitu diatas para-para yang terbuat dari bambu.  Para-para bambu ini diberi kaki pada keempat sudutnya sehingga mampu menahan ijuk/sabut kelapa yang ditempatkan di atasnya.  Bahan tersebut diletakkan diatas para-para yang terendam air atau rata dengan air supaya mudah diambil induk jantan.  Oleh induk jantan, ijuk/sabut kelapa diambil dan dipindahkan ke sosog atau bilah bambu yang di tancapkan pinggir pematang kolam.


3.     Penebaran Induk Kekolam Pemijahan
Induk gurami yang telah matang gonad dan siap mijah dapat segera dipindahkan  ke kolam pemijahan.  Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
b. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
c. Ukuran kepala relatif kecil
d. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
e. Gerakan normal dan lincah.
f. Bentuk bibir indah seperti pisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
g. Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

a. Betina
- Dahi menonjol.
- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
- Dagu putih kecoklatan.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.


Gambar 3. Induk betina


b. Jantan
- Dahi menonjol.
- Dasar sirip dada terang keputihan.
- Dagu kuning.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Gambar 4. Induk Jantan


Penangkapan dan pelepasan induk yang telah matang gonad dilakukan secara hati-hati agar induk tidak terluka atau stress.  Penangkapan induk sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika cuaca tidak terlampau panas.  Hal ini untuk menghindari stress pada ikan akibat perbedaan suhu yang terlalu tinggi antara di kolam induk dengan suhu di kolam pemijahan.  Pemindahan induk ke kolam pemijahan dilakukan setelah kolam pemijahan sudah siap dan telah diisi air.
Penangkapan induk gurami yaitu dengan cara melokalisir induk dengan menggiringnya disalah satu  sisi kolam dengan menggunakan jarring yang dibentangkan.  Setelah ruang geraknya dipersempit, induk dapat ditangkap dengan menggunakan tangan dan dilakukan dengan hati-hati.  Penangkapan induk harus dilakukan satu demi satu.  Penangkapan induk tidak disarankan menggunakan seser, karena akan mengakibatkan sisik ikan banyak yang terkelupas.
Cara memegang induk gurami ada caranya yaitu induk dipegang dengan tangan dengan posisi badan terbalik.  Induk dipegang pelan dan hati-hati, mata gurami diusahakan tertutup oleh telapak tangan agar tidak berontak.  Bagi yang belum mahir dapat menggunakan kain halus basah yang diselimutkan pada tubuh ikan secara hati-hati.  Selanjutnya induk diangkat secara pelan-pelan dengan posisi terlentang juga.  Induk yang tertangkap dimasukkan ke dalam drum atau ember besar berisi air yang telah dipersiapkan.
Pemasukkan induk ke kolam pemijahan harus dilakukan secara hati-hati. Masukkan induk bersama dengan wadahnya ke kolam pemijahan dan biarkan gurami keluar dan berenang dengan sendirinya.  Pemindahan induk dapat juga dengan cara mempergunakan kain halus basah, kemudian diangkut dan dilepaskan bersama pembungkusnya.  Dengan cara ini kemungkinan induk jatuh karena meronta dapat dikurangi atau dihindari.  Jika induk sampai terjatuh maka akan dapat menyebabkan stress sehingga induk tidak mau memijah.

new budidaya belut

penulis belum nyoba sih... karena bibit susah didapat... n kotor hehe..
teorinya begini neehhhh!!!

Agar budidaya belut yang anda tekuni bisa mendapatkan keuntungan seperti yang anda inginkan, maka tempat yang anda gunakan harus anda perhitungkan,, nah berikut adalah cara menyediakan kolam belut yang baik:

Membuat Kolam
Jika dalam memilih lokasi sudah ditentukan dimana lokasi kolam yang akan dibuat dan telah memenuhi persyaratan maka pembangunan kolam sudah dapat dimulai. Namun sebelumnya harus ditentukan dulu jenis kolam yang akan dibuat sebab kegiatan budidaya belut yang lengkap memerlukan jenis kolam sesuai dengan kegiatan yang hendak dilakukan. Adapun jenis-jenis kolam yang harusadadi suatu areal budidaya belut adalah kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan, dan kolam pembesaran.
Ukuran kolam untuk semua jenis kegiatan tidak sama besarnya, yaitu :
Kolam penampungan induk,ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm
Kolam pemijahan dan pendederan, ukurannya 200 cm X 200 cm dengan kedalaman100 cm
Kolam pembesaran, ukurannya 500 cm X 500 cm dengan kedalaman 120 cm
Media Pemeliharaan
Setelah kolam selesai dibuat yang paling utama adalah pemberian media pemeliharaan sebelum kolam tersebut dipergunakan, yaitu media untuk tempat hidup belut berupa tanah sawah atau Lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos ( sekam/gabah padi yang sudah dibusukkan ), jerami padi, cincangan pisang, pupuk Urea, dan pupuk NPK, dengan perbandingan sebagai berikut :
Lapisan pertama paling bawahjerami padi setinggi 40 cm
Diatas jerami ditaburi secara merata pupuk Urea 5 Kg dan NPK 5 Kg
( Untuk ukuran kolam 500 cm X 500 cm, apabila kolamnya lebih besar atau lebih kecil ukuran ini, perbandingan pupuk diatasdapat dijadikan patokannya )
Lapisan kedua tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm lapisan keempat pupuk kompos setinggi5 cm
Lapisan keempat tanah / Lumpur setinggi 5 cm
Lumpur kelima cincangan batang pisang setinggi 10 cm
Lapisan Keenam tanah / Lumpur setinggi 15 cm
Lapisan ketujuh air setinggi 10 cm
Diatas air ditanami secara merat ecenfg gondok sampai menutupi ¾ permukaan kolam.
Setelah semua media pemeliharaan terisi dalam kolam, diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 ( Dua ) minggu agar seluruh media mengalami proses permentasi. Dan setelah 2 ( Dua ) minggu slesai poroses permentasinya maka benih / bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.
Semoga budidaya belut yang anda jalani akan mengalami kesuksesan seperti yang anda targetkan.

Rabu, 09 Mei 2012

budidaya gurame kolam terpal bag.2

Budidaya Ikan merupakan peluang usaha yang tidak pernah mati, kebutuhan ikan di masyarakat terus meningkat dan semakin meluas, sementara pasokan belum mencukupi. Salah Budi Daya Ikan yang menjanjikan keuntungan adalah Ikan Gurameh, atau sebutan lain Ikan Guramih. Ikan Gurameh merupakan ikan yang banyak digemari oleh masyarakat kita. Aneka masakan berbahan dasar ikan guramih dengan mudah bisa didapatkan di restoran, warung makan bahkan kaki lima. Di pasar tradisional dan pasar modern juga banyak tersedia ikan guramih mentah siap masak dalam segala macam ukuran. Rasa ikan guramih yang terkenal paling enak diantara ikan tawar telah menjadikan ikan ini sebagai komoditas yang menjanjikan peluang bisnis.

Peluang Bisnis Ikan Gurameh

Gurameh menjadi peluang Bisnis bagi peternak , pedagang gurameh,  pemilik restoran penyedia masakan gurameh dan peluang usaha bagi penyedia bibit gurameh. Harga ikan guramih siap konsumsi juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan jenis lain sekitar 20-30 ribu per kilogram.  Sehingga Budidaya Ikan Gurameh banyak dipilih oleh masyarakat.
Peluang usaha budi daya ikan gurameh dapat dilakukan pada skala usaha mikro, usaha kecil dan menengah maupun skala besar. Karena modal usaha yang dibutuhkan juga bisa dari kecil hingga besar. Usaha budi daya ikan gurameh ini pada dasarnya bisa dilakukan dalam skala rumah tangga sehingga sangat terbuka bagi siapa saja. Bagi sebagian kita yang tidak memiliki lahan yang cukup luas dan air yang melimpah mungkin akan merasa tidak mungkin menggeluti bisnis budidaya ikan  gurameh ini. Dengan menggunakan kolam terpal hal tersebut dapat diatasi dan mungkin dilakukan.
Ikan Gurameh memang memerlukan lahan dan air yang cukup agar dapat hidup dan berkembang dengan baik dan optimal. Dengan menggunakan kolam terpal pada lahan yang sempit dan investasi yang tidak mahal , kita bisa melakukan budidaya ikan gurameh. Budidaya Ikan Gurameh dengan Kolam terpal hanya membutuhkan sedikit air karena air sebagai tempat hidup berasal dari air sumur atau air PAM. Bisnis budidaya ikan gurameh dapat dilakukan oleh siapa saja dan bisa dijadikan sebagai usaha sambilan bagi karyawan, mahasiswa atau orang yang sudah memiliki bisnis lain.
Karena prosesnya yang sederhana dan hanya memerlukan sedikit ketelatenan, selain itu budidaya ikan gurameh pada kolam terpal bisa dijadikan sebagai hiburan. Memberi makan dan memandangi ikan guramih pada pagi dan sore menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang. Keunggulan lain budidaya ikan gurameh pada kolam terpal adalah mempermudah memutus mata rantai penyakit pada ikan guramih. Kolam terpal bisa dikuras dan dikeringkan dengan mudah sewaktu-waktu, sehingga penyakit yang ada pada kolam dapat dihilangkan dengan lebih mudah.

Kebutuhan Budidaya Gurameh Kolam Terpal

Kolam ikan gurameh dengan terpal ini dapat dibuat fleksibel sesuai dengan lahan yang dimiliki dan bisa ditempatkan di mana saja. Bisa di pekarangan rumah, sawah atau tempat lain yang tersedia. Tentu saja kolam dengan ukuran kecil hanya mampu menampung ikan gurameh dalam jumlah yang tidak banyak. Jika terlalu banyak ikan dalam kolam maka pertumbuhannya tidak bisa optimal bahkan mengalami kematian.
Selain itu ukuran ikan gurameh juga menjadi pertimbangan berapa jumlah ikan yang dipelihara dalam kolam. Untuk ukuran kolam 1m2 dengan kedalaman 90 cm kira-kira bisa diisi dengan 10 ekor gurameh dengan berat 2.5 ons. Seiring dengan pertumbuhan ikan gurameh tentu jumlahnya harus dikurangi. Jika tidak maka perlu penambahan filter air yang memadai, caranya adalah dengan mengalirkan air kolam terpal dengan pompa ke suatu sistem filter, setelah melalui filter air masuk kembali ke kolam.
Model pembuatan Kolam terpal sebagai tembat budidaya ikan gurameh bisa dibuat dua jenis, yang pertama adalah dengan menggali tanah dengan kedalaman tertentu biasanya sekitar 90 cm, kemudian Terpal dipasang pada tanah galian tersebut. Cara Kedua adalah dengan memasang terpal pada permukaan tanah ( tidak menggali tanah), dengan bantuan rangka dari besi atau kayu ,terpal dirangkai menyerupai bak.
Cara pertama beban terpal tidak terlalu berat sewaktu diberi air, cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Dengan selang kita bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Pada budi daya ikan gurameh kolam terpal ini kotoran ikan gurame perlu dikeluarkan (shiftpond), agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

Proses Budidaya Gurameh Kolam Terpal

Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan gurameh, akan tetapi sebelum ikan gurameh dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan.
Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada gurameh yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.
Proses selanjutnya adalah memberi makan. Ikan gurameh diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan gurameh.
Pada budidaya ikan gurameh dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi gurameh. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.
Meski ikan gurameh cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.

Masa Panen Gurameh

Masa panen adalah masa yang ditunggu pada budidaya ikan gurameh ini. Guramih bisa dipanen sesuai dengan kebutuhan. Untuk tujuan pembenihan, guramie dapat dijual pada ukuran berapapun. Untuk ukuran tabur 2.5 ons dalam waktu sekitar 5 bulan bisa dipanen sebagai guramih konsumsi dengan berat 6 sampai 7 ons. Masa panen ini bisa dipersingkat lagi karena permintaan pasar cenderung menyukai gurameh dengan ukuran 5 ons. Berat pada masa panen ini juga bisa meningkat dengan pemberian pakan yang baik dan frekuensi yang lebih sering serta kondisi air yang lebih baik. Melihat proses yang sederhana dan permintaan yang terus meningkat, menjadikan budidaya gurameh pada kolam terpal menjadi peluang bisnis yang cukup layak untuk dicoba

Budidaya gurame di kolam terpal

Budidaya gurame di kolam terpal tidak memerlukan perlakuan yang jelimet (rumit). "Kuncinya hanya sifon (siftpond : menyedot kotoran dasar kolam ke luar) sebulan sekali. Selain itu cuma memberi pakan sambil mengontrol," tegasnya membuka kartu. Sifon mudah dilakukan karena kebanyakan kolam terpal berada di atas tanah, seperti bak-bak air.

Cara menyifon pun sangat mudah.

Selang air diameter 1/2 inci disiapkan, salah satu ujungnya diletakkan di tempat yang lebih rendah daripada dasar kolam (kalau memungkinkan pada saluran air) dan Ujung yang lain dicelupkan ke kolam. Kemudian ujung yang di luar kolam kemudian disedot hingga air kolam mengalir.

Setelah air mengalir, ujung selang yang di dalam kolam ditenggelamkan hingga ke dasar. Sambil ujung selang digeser/digerak-gerakkan sehingga endapan kolam tersedot keluar bersama air dasar kolam. Hal itu terus dilakukan di seluruh bagian kolam, hingga air yang keluar tidak mengandung endapan lagi.

Kalau sudah lihai, pada kolam dengan kedalaman air 90 cm, Setelah sifon air hanya berkurang 20 - 30 cm saja. Setelah itu, air kolam ditambah dengan air baru. Untuk mencegah masuknya penyakit Baru, air baru itu kolam ditaburi garam 100 gram/ml.

Menurut pengalamannya, terlambat sifon 10 hari saja, gurame sudah Wenger (lemas). Seorang temannya pernah nekat tidak menyifon kolam karena gurame akan dipanen 20 hari dari jadwal sifon. "Dua minggu kemudian tiba-tiba gurame lemas dan akhirnya tengah malam mengambang. Padahal tidak ada tanda-tanda sakit," kisahnya. Akhirnya ia terpaksa memanen gurame satu pick up tengah malam. "Dijual sebisanya, yang penting dapat menekan kerugian

Keunggulan Kolam Terpal

ada beberapa keuntungan aplikasi kolam terpal pada budidaya gurame. Pertama, kolam mudah dibersihkan dan dikeringkan sehingga mata rantai penyakit bisa diputus. Kedua, panen gurame lebih mudah karena petakannya tidak luas. Ketiga, gurame tidak berbau lumpur karena kolam bebas kotoran. "Bakal (pedagang) ikan lebih suka gurarne eks terpal ini, karena disukai konsumen,
Untuk pembesaran, kolam terpal ukuran 4 x 8 M2 dengan kedalaman 90 cm biasa diisi 350 ekor benih size 4 ek/ kg. "Kepadatannya 10 ek/m2, lebih tinggi dari kolam tanah yang rata-rata 6 ekor /m2," sebutnya. Kepadatan kolam terpal lebih tinggi karena selalu disifon sehingga kadar amonia kolam rendah, dan terjadi sirkulasi air meski hanya sebulan sekali seusai sifon. Gurame pun menyebar baik di atas maupun di dasar kolam. Sedangkan di kolam tanah, gurame terkonsentrasi di permukaan karena di dasar kolam kadar amonia nya tinggi.

Agar Panen Cepat
Dengan kolam terpal, pembesaran pun bisa lebih cepat, dalam waktu 5 bulan gurame sudah bisa dipanen dengan ukuran 6 - 7 ons/ekor. "Sekarang bisa panen lebih cepat lagi, karena perubahan tren pasar. Konsumen sekarang lebih suka size 5 ons/ekor," ungkapnya. Walapun demikian Wagiran mengakui saat kemarau waktu panen bisa mundur sebulan akibat cuaca dingin di malam hari namun siang harinya panas. "Saat itu ±6% energi habis dipakai untuk bertahan dari fluktuasi suhu itu," ungkapnya. Menurutnya masa pemeliharaan semua jenis ikan bertambah lama saat kemarau.

Bahkan lele yang saat penghujan 60 hari panen, saat kemarau bisa molor 20 hari.
Kondisi ini bisa ditekan dengan cara meningkatkan meningkatkan kadar protein pakan. Umumnya protein pakan gurami hanya 27%, maka saat kemarau mesti membeli yang kadarnya 30%.

Hasilnya, panen hanya mundur 15 - 20 hari dengan FCR-nya maksiraal 1,4.
Jika kadar proteinnya ditingkatkan lagi, justru akan menimbulkan masalah, gurame ogah. Seleranya baru pulih Setelah beberapa hari hanya diberi daun-daunan. Selain itu, jika dipaksakan maka sisik akan lepas karena perkembangan daging yang tidak imbang dengan pertumbuhan sisik. "Setelah itu timbul koreng," kata Wagiran. Kalau di musim hujan, gurame diberi pakan berprotein 33% pun tidak timbal masalah.

Gurame memang tergolong, cengeng dengan fluktuasi suhu dan pH. Untuk menyiasatinya, menggunakan probiotik dan molases setidaknya seminggu sekali. Probiotik dan molases diencerkan, kemudian disemprotkan ke pakan sebelum diberikan kepada gurame. Dengan cara ini ketahanan tubuhnya bisa meningkat. "Molases itu mengandung mineral yang tinggi, baik untuk merangsang imunitas. Jadi bukan hanya energinya yang bagus bagi ikan
Kolam Perlu sekam
Problem utama musim kemarau adalah fluktuasi suhu yang menyolok antara Siang-malam. Untuk mengatasinya Wagiran menaburi dasar kolam dengan
sekam setebal 10 cm di atas tanah sebelum terpal digelar. Setelah terpal digelar, bagian sisi (antara dinding dan terpal) juga diberi sekam. Menurutnya, cara ini efektif untuk stabilisasi suhu kolam. Saat musim kemarau, sekam dituangi air sehingga terjadi proses pembusukan. Proses ini menghasilkan panas, yang mampu menahan dinginnya malam "bedhidhing".

Untuk membuat kolam terpal ukuran 4 x 8 x 1 m3, diperlukan terpal ukuran 6 x 10 m2.Sebaiknya terpal baru jangan langsung digunakan, dicuci dulu untuk menghilangkan residu kimia.

Kolam terpal ini bisa dibuat di atas tanah maupun didalam lubang. Kolam terpal tahan hingga 5 tahun. "Asal tidak usil memasukkan uthik (bilah kayu /bambu) dengan alasan apapun seperti untuk menjajaki kedalaman kolam. Terpal bisa bocor
Persiapan kolam
Setelah kolam terpal terpasang, diisi air setinggi 90 cm. Untuk membunuh patogen, ditaburi garam 2 ons/m3. Setelah itu, kolam dituangi pupuk organik katalis plankton (dosis sesuai merk). "Bisa diganti dengan urea 1 ons/m3," kata Wagiran. Seminggu kemudian air kolam sudah menghijau pertanda sudah tumbuh plankton, baru benih dimasukkan. •
sumber : TROBOS, 2008
· · Bagikan